Senin, 28 Desember 2020

Rangkuman Materi Mobile and Personal Communications

            Visi yang mendasari munculnya komunikasi seluler dan layanan pribadi adalah untuk memungkinkan komunikasi dengan seseorang, kapan saja, di mana saja, dan dalam bentuk apa pun, seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1, selain menyediakan jangkauan dan aksesibilitas yang tidak terbatas, visi untuk komunikasi pribadi ini juga menggaris bawahi meningkatnya kebutuhan pengguna jasa komunikasi yang sangat pesat dan dapat mengelola panggilan dan layanan masing-masing sesuai dengan waktu yang mereka kebutuhan. Misalnya, selama periode hari tertentu pengguna mungkin ingin melakukan panggilan atau mengalihkan panggilannya ke pusat pesan atau agar panggilan disaring sehingga panggilan masuk dapat diperlakukan sesuai dengan instruksi pengguna. Telepon selular adalah salah satu aplikasi bidang telekomunikasi yang berkembang sangat pesat. Hal tersebut ditunjukkan dengan persentase kenaikan pelanggan baru di seluruh pelosok dunia.

            Teknologi komunikasi selular sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun 1980-an, diantaranya sistem C-NET yang dikembangkan di Jerman dan Portugal oleh Siemens, sistem RC-2000 yang dikembangkan di Prancis, sistem NMT yang dikembangkan di Belanda dan Skandinavia oleh Ericsson, serta sistem TACS yang beroperasi di Inggris. GSM muncul pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika, termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog yang bernama AMPS (Advance Mobile Phone Syastem) dan NMT (Nordic Mobile Telephone).

Berikut ini merupakan Blok Diagram Proses Komunikasi Mobile Dan Personal Pada Penerapanya di teknologi Satelit.

1.      Proses komunikasi Mobile dan Personal pada penerapannya di teknologi satelit yaitu informasi yang akan dikirim akan di encoding terlebih dahulu, kemudian dimodulasi dan mengkonversi sinyal sehingga bisa ditransmisikan dengan high power amplifier. Pada sistem transmitter pada MSS terdiri dari data input, convolutional encoder, interleaver, dan modulator MSK (Minimum Shift Keying). Blok penerima pada bagian penerima MSS terdiri dari demodulator, deinterleaver, convolutional decoder, dan data output

2.      Satelit berfungsi sebagai repeater aktif dimana pada satelit terjadi proses penguatan daya sinyal yang diterima dari bumi dan proses translasi frekuensi untuk kemudian memancarkannya kembali frekuensi yang berbeda ke stasiun bumi penerima.

Perkembangan teknologi komunikasi merupakan sebuah trend yang tidak dapat dibendung lagi. Dampak dari teknologi baru dan trend masa depan dalam komunikasi satelit, perkembangan terbaru di rasio non-GSO dan High Throughput Satellite.

High Throughput Satellite memanfaatkan penggunaan kembali frekuensi (frequency reuse) dan beberapa spot beam untuk meningkatkan throughput dan mengurangi biaya per bit yang dikirimkan, apapun pilihan spektrumnya. Teknologi High Througput Satellite berbeda dengan teknologi satelit konvensional yang ada sekarang ini yaitu mulai dari luas daerah cakupan atau coverage, frekuensi yang digunakan dan kecepatan transmisi data. Untuk luas daerah cakupan, HTS menggunakan cakupan atau spot yang lebih kecil namun cakupan tersebut lebih banyak sehingga untuk mengcover satu daerah cakupan satelit convensional terdapat beberapa beam spot atau cakupan HTS. Untuk frekuensi, HTS biasanya menggunakan frekuensi Ku-Band atau Ka-Band.

Dari gambar diatas dapat dilihat untuk satelit konvensional, daerah cakupan terdiri dari 1 spot beam yang luas sedangkan untuk HTS daerah cakupan terdiri dari beberapa beam spot dengan daerah cakupan yang lebih sempit. HTS bisa menggunakan frekuensi re-use atau penggunaan frekuensinya kembali sebagai beam spot sehingga tidak semua beam spot menggunakan frekuensi yang berbeda-beda. Penggunaan frekuensi yang sama dapat diletakan dengan jarak yang berjauhan, hal tersebut bertujuan untuk menghindari adanya interferensi. Penggunaan frekuensi reuse menyebabkan HTS ini memiliki jumlah transponder yang tersedia lebih banyak dibandingkan dengan satelit konvensional.

Daftar Pustaka:

Nur, Hasanah. 2010. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SELULER GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION (GSM). Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar.

Pandya, Raj. 1995. Emerging Mobile and Personal Communication Systems. IEEE Communications Magazine June 1995.

http://repository.unimus.ac.id/2815/3/BAB%20II.pdf

https://www.youtube.com/watch?v=KymIDyQiXZI

https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fslideplayer.info%2Fslide%2F12094172%2F&psig=AOvVaw0DPgXFjWzUGl3msJ03Y3A9&ust=1609152994062000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCKjsspeA7u0CFQAAAAAdAAAAABAI

https://journal.uii.ac.id/Snati/article/view/1433

Link OASE : https://oase.unud.ac.id

Mata Kuliah: Sistem Telekomunikasi Satelit dan Terestrial

Bab Satellite Technology and Application

 

Senin, 05 Oktober 2020

 

TUGAS II : PROJECT INITIATING

MANAJEMEN PROYEK & STRATEGI KEPEMIMPINAN

 

 

 

                                                         Oleh:

                                            Kelompok VI

      Azra Ariel Azmir                                                         (1805541088)

      I Putu Firgiawan Prasetya                                            (1805541089)

      I Gede Agus Aditya Putra                                            (1805541091)

      I Gusti Agung Bagus Bima Diyantha Sastra                (1805541094)

 

TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS UDAYANA

2020

1.      Pendahuluan: Latar belakang masalah, tujuan, kendala.

Sejak bulan Maret 2020 para siswa, orangtua, dan guru di Indonesia harus menghadapi penutupan sekolah yang berdampak kepada 62,5 juta siswa, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga pendidikan tinggi. Dunia pendidikan mengalami perubahan sejak adanya pandemi Covid-19. Pembelajaran tatap muka antara guru dan murid diganti dengan pembelajaran secara daring. Implementasi pembelajaran  jarak jauh  antara  guru dan siswa dengan memanfaatkan jaringan internet terkadang memunculkan masalah tersendiri bagi tenaga pengajar dan peserta didik yang tinggal di wilayah dengan keterbatasan jaringan internet.

Kemendikbud telah menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi pendidikan dalam menyediakan akses gratis pada platform pembelajaran online, dan dengan operator telekomunikasi untuk memberikan kuota internet gratis yang dapat digunakan oleh para guru dan siswa. Kemendikbud juga bergerak cepat meluncurkan program televisi pendidikan – Belajar dari Rumah – pada tanggal 13 April, yang telah menjadi sumber pembelajaran utama bagi siswa yang tidak memiliki akses ke internet (diperkirakan 95 persen memiliki akses ke televisi). Pemerintah juga menyediakan buku maupun lembar kerja elektronik bagi sekolah-sekolah, dan telah mengizinkan digunakannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mencetak dan mendistribusikannya. Pada tanggal 7 Agustus, Kemendikbud juga mengumumkan pilihan yang dapat diambil oleh sekolah-sekolah untuk menggunakan kurikulum darurat yang disederhanakan.

Salah satu tantangan belajar dari rumah datang dari pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara daring yang memerlukan jaringan internet. Sering menjadi kendala, siswa kesulitan akses internet karena keterbatasan jaringan atau biaya untuk membeli kuota data. Di daerah-daerah terluar dari pusat kekuasaan, bahkan sekalipun di dekat pusat wisata terkenal di Indonesia seperti contohnya Bali,  masih banyak murid yang berada di pelosok desa yang susah mendapatkan sinyal internet dari berbagai provider harus mencari cara yang tak masuk akal demi mendapatkan sinyal internet.

Dengan adanya permasalahan seperti ini, ini pun bisa dijadikan peluang untuk membangun suatu proyek bekerjasama dengan perusahaan penyedia layanan Wi-Fi yaitu dengan memasang Wi-Fi di masing-masing banjar yang wilayahnya masih memiliki kesulitan dalam mengakses internet. Ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan khususnya para pelajar dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Adapun tujuan dari peluang proyek ini antara lain:

1.       Ikut serta dalam membangun dan mengembangkan wilayah tersebut dengan cara memberikan akses internet yang mudah kepada warga masyarakat sekitar.

2.       Sebagai media promosi dari provider kepada masyarakat

3.       Meningkatkan pengetahuan masyarakat akan manfaat sebuah layanan internet.

Kendala yang mungkin kedepannya akan kami hadapi dalam melaksanakan proyek ini adalah sulitnya menentukan lokasi yang tepat dalam penempatan transmitter wifi dan perhitungan kebutuhan bandwidth minimal yang diperlukan untuk menghubungkan internet dari base tranciever station ke transmitter yang berada di desa.

2.         Daftar solusi alternatif yang tersedia

            Dalam proyek yang kami rencanakan ini, terdapat beberapa solusi alternative yang akan kami tawarkan yaitu :

a.    Pemasangan WiFi di Banjar

Disini kami akan melakukan pemasangan WiFi yang akan ditempatkan pada banjar. Nantinya masyarakat bisa menggunakan koneksi WiFi yang tersedia untuk mengakses hal yang bermanfaat, khususnya lagi untuk kegiatan belajar mengajar yang pada saat ini dilakukan secara daring, masyarakat juga harus mematuhi protokol kesehatan yang ada, sehingga hal ini tentu akan membantu masyarakat yang memiliki masalah pada koneksi internetnya, dan proyek ini bertujuan untuk membantu masyarakat sekitar.

b. Pemasangan WiFi di Banjar disalurkan menggunakan Repeater ke rumah warga

            Disini kami juga akan melakukan pemasangan sesuai dengan poin a, tetapi terdapat hal yang berbeda yaitu kami akan menyalurkan koneksi yang tersedia dibanjar untuk dapat digunakan langsung pada rumah masing-masing warga, dengan cara menggunakan repeater yang akan dipasang pada rumah warga dengan teknisnya setiap 100 meter akan terdapat repeater untuk memperkuat koneksi WiFi.

3.         Penjelasan tentang solusi yang disukai

            Solusi yang kami sukai adalah, Pemasangan Wifi di Banjar kemudian disalurkan menggunakan repeater, dengan memilih solusi ini  masyarakat bisa mengakses koneksi WiFi dari rumah, dan tentunya tanpa membuat kerumunan, tentunya hal ini sangat baik dengan kondisi pandemi yang sedang terjadi saat ini, serta jika memilih solusi ini masyarakat bisa menggunakan WiFi dirumah kapanpun, seperti jika ada kegiatan belajar yang dilakukan secara mendadak, masyarakat tidak perlu pergi ke Banjar secara terburu-buru, melainkan langsung bisa mengakses koneksi WiFi dari rumah masing-masing.

4.         Keperluan utama dari proyek

            Keperluan utama proyek bertujuan untuk menyalurkan koneksi yang tersedia dibanjar untuk dapat digunakan langsung pada rumah masing-masing warga, diharapkan dapat membantu anak-anak dalam memaksimalkan kegiatan belajar yang dilakukan secara online, hal ini dilakukan agar tidak ada siswa yang mengalami kendala dalam sekolah online dan dalam pengerjaan tugas hanya karena tidak memiliki koneksi dalam proses belajar mengajar.

Minggu, 04 September 2016

Daftar nama AM 27 KIRS-4 Denpasar

DAFTAR NAMA AM-27 KIRS-4 DENPASAR

NO.

 
NAMA SISWA
KELAS
NAMA PANGGILAN
JABATAN
1
Putu Citra Ayu Pratiwi
XI MIPA 1
Citra
Sekretaris II
2
Putu Ella Cornelia Arnawa
XI MIPA 1
Ella
AM-27
3
Putu Luna Issamitra
XI MIPA 1
Luna
AM-27
4
Ni Wayan Maitri Puspadi Trismalinda
XI MIPA 1
Maitri
AM-27
5
Nyoman Ria Sugiandewi
XI MIPA 1
Ria
Sie Kerohanian I
6
Rizka Khairunnisa
XI MIPA 1
Rizka
AM-27
7
Made Syanindita Larasati
XI MIPA 1
Laras
Sie Materi I
8
Luh Ade Dita Rahayu
XI MIPA 2
Dita
Ketua Bayangan
9
I Gede Ananta Aditama
XI MIPA 2
Ananta
Wakil Ketua Bayangan
10
A. A. Bagus Paramartha Mona
XI MIPA 2
Mona
AM-27
11
Dinda Ayu Pratiwi
XI MIPA 2
Dinda Ayu
AM-27
12
Kadek Dewi Sawitri
XI MIPA 2
Dewi
AM-27
13
Putu Diah Anggita Putri
XI MIPA 2
Diah
AM-27
14
Ni Made Dwi Pratiwi Sura
XI MIPA 2
Dwi
AM-27
15
Kadek Agung Ayu Laksmi Dewi
XI MIPA 2
Laksmi
AM-27
16
Ni Made Amritha
XI MIPA 3
Amritha
Bendahara I
17
Dewa Nyoman Dharma Triyasa
XI MIPA 3
Dharma
Sie Kerohanian II
18
Putu Putri Natih Devayanti
XI MIPA 3
Natih
Sekretaris I
19
Putu Ayu Rosita Oktaviani
XI MIPA 3
Rosita
Sie Pubdok I
20
Putu Evy Kartika
XI MIPA 3
Evy
AM-27
21
I Dewa Agung Krisna Putra
XI MIPA 3
Krisna
AM-27
22
Ida Ayu Sri Mahendra Dewi
XI MIPA 3
Dayu Sri
AM-27
23
Ni Wayan Puspa Sawitri Ksmawati
XI MIPA 3
Puspa
AM-27
24
Rey Abraham
XI MIPA 3
Rey
AM-27
25
Made Listya Indriani
XI MIPA 3
Indri
AM-27
26
Ni Putu Maitriya Ardikabawa
XI MIPA 3
Tya
AM-27
27
Dewa Ayu Intan Fridayanti
XI MIPA 4
Intan F.
AM-27
28
Ida Ayu Surya Maharani
XI MIPA 4
Gek Rani
HUMAS I
29
Ni Nyoman Trijayanti
XI MIPA 4
Jayanti
AM-27
30
Ida Ayu Yudia Pratidina
XI MIPA 4
Dayu Yudia
AM-27
31
Ida Ayu Widya Savitri
XI MIPA 4
Widya
AM-27
32
Muhammad Fachri Indrawan
XI MIPA 4
Fachri
AM-27
33
I Gusti Agung Indira Pradnyaswari
XI MIPA 4
Gek In
Bendahara II
34
A.A.N. Maheza Adnyana
XI MIPA 4
Maha
AM-27
35
Ketut Ayu Juni Puspasari
XI MIPA 4
Juni
AM-27
36
Kadek Demmy Wenanda
XI MIPA 4
Demmy
AM-27
37
Sang Gede Farell Iswara Perdana
XI MIPA 5
Farell
AM-27
38
I Gede Jaya Wiadnyana
XI MIPA 5
Jaya
Sie Materi III
39
Aldy Surya Prawita
XI MIPA 5
Aldy
AM-27
40
A.A.I.A. Aprilla Berlianti
XI MIPA 5
Gung Berlian
AM-27
41
Gek Putu Janurdina Gayatri R. P.
XI MIPA 5
Dina
AM-27
42
Putu Debby Desyamitha
XI MIPA 5
Debby
AM-27
43
Kadek Dwitya Widi Adnyani
XI MIPA 5
Witha
HUMAS II
44
Putu Ayu Cintya Ekaputri
XI MIPA 5
Cintya
AM-27
45
Ida Ayu Asri Darmayanti
XI MIPA 5
Dayu Asri
AM-27
46
Putu Riana Wirastini
XI MIPA 5
Riana
AM-27
47
Ni Putu Nila Ayunia Arta Widayanthi
XI MIPA 5
Nila
AM-27
48
Dinda Audreya Azhari Barenns
XI MIPA 5
Dinda Barenns
AM-27
49
Intan Pramitha Sari
XI MIPA 5
Intan P.
AM-27
50
Dennise Ardhia Regita Asrulliana
XI MIPA 6
Dennise
AM-27
51
I Putu Firgiawan Prasetya
XI MIPA 6
Wawan
Sie Pubdok II
52
Putu Niara Vinayah
XI MIPA 6
Vina
AM-27
53
Putu Pradnya Jiwaiswari
XI MIPA 6
Ayik
AM-27
54
I Gusti Made Anom Darma Putra
XI MIPA 7
Anom
AM-27
55
Ni Made Ayu Mirah Suryani
XI MIPA 7
Mirah
AM-27
56
I Wayan Bagus Dwipayana Putra
XI MIPA 7
Bagus
AM-27
57
I Gusti Ayu Gita Dewi Rahmautami
XI MIPA 7
Gita
Sie Materi II
58
I Gusti Agung Ayu Rahma Praminia
XI  MIPA 7
Rahma
AM-27
59
Andika Chouirun Al Fisha
XI MIPA 8
Andika
AM-27
60
Ida Ayu Kade Istri Saraswati
XI MIPA 8
Saras
AM-27
61
Ni Luh Dila Diah Paramita
XI IPS
Dila
AM-27
62
Deepa Sayeesha Segara
XI IPS
Deepa
AM-27
63
Ni Putu Sari Diarika
XI IPS
Sari
AM-27